Senin, 24 Mei 2010

lorenzo is the best

First back-to-back premier class wins thrill Lorenzo

Sunday, 23 May 2010

Nine points clear at the top of the MotoGP World Championship following victory at Le Mans on Sunday, the Fiat Yamaha rider was overjoyed at having secured the first consecutive wins of his career in the elite category.

Jorge Lorenzo’s commanding win in the Monster Energy Grand Prix de France at Le Mans not only extended his lead at the top of the MotoGP World Championship to nine points on Sunday, but also delivered the 23 year-old back-to-back victories in the premier class for the first time in his career.
Lorenzo rode a superb race to overcome the challenge of team-mate and title rival Valentino Rossi, eventually beating the Italian – who made it a Fiat Yamaha one-two – by a margin of 5.672s over the finish line.
"I am so happy to win for the second race in a row, it's the first time for me in MotoGP and it makes me feel very confident in myself,” enthused Lorenzo, whose practice of his race starts paid off. “Finally I made a good start, which I'm really happy about, then I easily got past Pedrosa.”
He continued: “Passing Valentino wasn't so easy because he was braking so deep and I had to be very patient, something that I might not have managed one year ago! Finally I overtook him but I didn't expect to be able to get away like that. My bike and Bridgestone tyres just felt so good and it wasn't difficult for me to keep this pace up.”
Lorenzo won the MotoGP race at the French circuit last year and was second in his premier class debut at Le Mans the year before, and he added: “I have had a good time in Le Mans since I joined Yamaha; one second place and two victories, so I think I can say I enjoy racing here in France!”
There was also another interesting celebration from the Spaniard as he pulled up a chair in front of a big screen at the circuit and ate popcorn, following on from his water-based antics at the last round at Jerez.
Focusing on the fourth round at Mugello in a fortnight, a track at which he finished second last season, Lorenzo expects a tough battle to maintain his advantage at the top of the standings.
“It is fantastic to be leading the Championship but there is a long way to go and now we go to Mugello, a track that I love but where my rivals are very strong,” he concluded.

Selasa, 11 Mei 2010

moto2

Moto2 Rewind: Jerez

Tuesday, 11 May 2010

A fantastic second round race in the intermediate category is reviewed in this special highlights video from the Gran Premio bwin de España.

 Moto2 Rewind Spain 2010
Moto2 Rewind Spain 2010
Moto2 continued to deliver excitement, thrills and drama in equal measure at the Jerez circuit as round two of the 2010 World Championship provided motorcycling fans with another amazing race.
The home fans at the Gran Premio bwin de España were delighted with a clean sweep of Spanish victories across all three categories, and in the Moto2 class it was Toni Elías who took glory.
In this motogp.com video you can re-live the finest moments from the weekend in the intermediate class, and Moto2 Rewind compiles the best highlights from every round on the World Championship calendar.

Jumat, 05 Maret 2010

akrobatick

sejarah moto gp

Sejarah

Kejuaraan dunia untuk balap motor pertama kali diselenggarakan oleh Federation Internationale de Motocyclisme (FIM), pada tahun 1949. Pada saat itu secara tradisional telah diselenggarakan beberapa balapan di tiap even untuk berbagai kelas motor, berdasarkan kapasitas mesin, dan kelas untuk sidecars (motor bersespan). Kelas-kelas yang ada saat itu adalah 50cc, 125cc, 250cc, 350cc, dan 500cc untuk motor single seater, serta 350cc dan 500cc untuk motor sidecars. Memasuki tahun 1950-an dan sepanjang 1960-an, motor bermesin 4 tak mendominasi seluruh kelas. Pada akhir 1960-an, motor bermesin 2 tak mulai menguasai kelas-kelas kecil. Di tahun 1970-an motor bermesin 2 tak benar-benar menyingkirkan mesin-mesin 4 tak. Pada tahun 1979, Honda berusaha mengembalikan mesin 4 tak di kelas puncak dengan menurunkan motor NR500, namun proyek ini gagal, dan di tahun 1983 Honda bahkan meraih kemenangan dengan motor 500cc 2 tak miliknya. Pada tahun 1983, kelas 350cc akhirnya dihapuskan. Kelas 50cc kemudian digantikan oleh kelas 80cc di tahun 1984, tetapi kelas yang sering didominasi oleh pembalap dari Spanyol dan Italia ini akhirnya ditiadakan pada tahun 1990. Kelas sidecars juga ditiadakan dari kejuaraan dunia di tahun 1990-an, menyisakan kelas 125cc, 250cc, dan kelas 500cc.
GP 500, kelas yang menjadi puncak balap motor Grand Prix, telah berubah secara dramatis pada tahun 2002. Dari pertengahan tahun 1970-an sampai 2001 kelas puncak dari balap GP ini dibatasi 4 silinder dan kapasitas mesin 500cc, baik jenis mesin 4 tak ataupun 2 tak. Akibatnya, yang mampu bertahan adalah mesin 2 tak, yang notabene menghasilkan tenaga dan akselerasi yang lebih besar. Pada tahun 2002 sampai 2006 untuk pertama kalinya pabrikan diizinkan untuk memperbesar kapasitas total mesin khusus untuk mesin 4 tak menjadi maksimum 990cc, dan berubah menjadi 800cc di musim 2007. Pabrikan juga diberi kebebasan untuk memilih jumlah silinder yang digunakan antara tiga sampai enam dengan batas berat tertentu. Dengan dibolehkannya motor 4 tak ber-cc besar tersebut, kelas GP 500 diubah namanya menjadi MotoGP. Setelah tahun 2003 tidak ada lagi mesin 2 tak yang turun di kelas MotoGP. Untuk kelas 125cc dan 250cc secara khusus masih menggunakan mesin 2 tak.
Balap untuk kelas MotoGP saat ini diselenggarakan sebanyak 17 seri di 15 negara yang berbeda (Spanyol menggelar 3 seri balapan). Balapan biasa digelar setiap akhir pekan dengan beberapa tahap. Hari Jum’at digelar latihan bebas dan latihan resmi pertama, kemudian hari Sabtu dilaksanakan latihan resmi kedua dan QTT, di mana para pembalap berusaha membuat catatan waktu terbaik untuk menentukan posisi start mereka. Balapan sendiri digelar pada hari Minggu, meskipun ada seri yang digelar hari Sabtu yaitu di Belanda dan Qatar. Grid (baris posisi start) terdiri dari 3 pembalap perbaris dan biasanya setiap seri balap diikuti oleh sekitar 20 pembalap. Balapan dilaksanakan selama sekitar 45 menit dan pembalap berlomba sepanjang jumlah putaran yang ditentukan, tanpa masuk pit untuk mengganti ban atau mengisi bahan bakar. Balapan akan diulang jika terjadi kecelakaan fatal di awal balapan. Susunan grid tidak berubah sesuai hasil kualifikasi. Pembalap boleh masuk pit jika hanya untuk mengganti motor karena hujan saat balapan.

[sunting] Organisasi dalam MotoGP

Kesuksesan Balap MotoGP tidak terlepas dari organisasi-organisasi yang terlibat di dalamnya Beberapa organisasi yang tergabung dalam komisi Grand Prix antara lain FIM, Dorna, IRTA, dan MSMA.
FIM (Federation Internationale de Motocyclisme) merupakan badan tertinggi di dunia yang mengurusi hal-hal seputar sepeda motor. FIM yang berdiri pada tahun 1904 ini tidak hanya mengurusi balap motor, tetapi juga menjadi pengawas motor-motor produksi yang dijual masal, terutama soal keamanan dan kelayakan. Dalam kegiatan balap motor, FIM adalah badan yang mengurusi dan bertanggung jawab mengenai regulasi dan teknis pelaksanaan balapan, juga mengenai status, taraf, dan kriteria dari sebuah kejuaraan balap motor.
Dorna adalah organisasi penyelenggara balapan MotoGP, atau dengan kata lain Dorna adalah promotor kejuaraan MotoGP. Dorna bertanggung jawab terhadap kualitas event dan juga mengurusi sponsor event.
IRTA (International Road racing Team Association), anggota organisasi ini terdiri dari tim-tim yang mengikuti balapan MotoGP. Organisasi ini berfungsi untuk menyalurkan aspirasi tim dan para pembalap yang tergabung di dalamnya. Dengan organisasi inilah pembalap dapat memberikan masukan dan menentukan hak-hak dan kepentingannya, antara lain nilai kontrak, keamanan dan kelayakan sirkuit.
MSMA (Motor Sport Manufacturer Association) merupakan organisasi dalam MotoGP yang terdiri dari pabrikan-pabrikan motor yang mengikuti kejuaraan MotoGP, seperti Honda, Yamaha, Ducati, Suzuki, Kawasaki, dan pabrikan lainnya. Fungsi dari organisasi ini antara lain memutuskan peraturan teknis mengenai regulasi motor bersama dengan organisasi lain yang tergabung di komisi Grand Prix.

[sunting] Karir Pembalap

Para pembalap MotoGP dalam sesi foto di sirkuit Jerez, Spanyol.
Terdapat penjenjangan karir bagi para pembalap yang turun di balap motor dunia, apabila seorang pembalap cukup berprestasi ia akan direkrut oleh tim yang ada dikelas berikutnya dari kelas 125cc, kelas 250cc, kemudian kelas puncak MotoGP. Pembalap yang turun di kelas 125cc sendiri berasal dari pembalap yang berprestasi di kejuaraan regional atau nasional di negaranya masing-masing, seperti All Japan road racing di Jepang, ataupun kejuaraan Eropa.
Para pembalap yang turun di kelas puncak MotoGp berasal dari beberapa kejuaraan. Selain berasal dari kelas 250cc seperti Valentino Rossi, Max Biaggi, Marco Melandri, Daniel Pedrosa, ada pula pembalap yang berasal dari AMA Superbike seperti Nicky Hayden, dari British Superbike seperti Shane Byrne, juga dari World Superbike seperti Noriyuki Haga, Colin Edwards, Troy Bayliss, Neil Hodgson, Ruben Xaus dan Chris Vermeulen. Banyaknya para pembalap yang berasal dari superbike ini tidak terlepas dari berubahnya kelas puncak GP motor yang membolehkan penggunaan motor bermesin 4 tak 990cc pada tahun 2002, setelah sebelumnya hanya mesin 2 tak 500cc yang boleh digunakan.

[sunting] Spesifikasi

Deretan motor-motor yang dipakai dalam kelas MotoGP .
Setiap peraturan mengenai tiap-tiap kelas balapan dibentuk oleh FIM sebagai organisasi yang berwenang melakukannya. FIM membentuk dan mengeluarkan peraturan-peraturan baru yang dipandang sesuai dengan perkembangan balapan. Pada permulaan era baru MotoGP di tahun 2002, motor bermesin 2 tak 500cc dan 4 tak 990cc dibolehkan untuk digunakan dalam balapan. Kedahsyatan tenaga dari motor bermesin 4 tak yang mengungguli motor bermesin 2 tak menyingkirkan seluruh mesin 2 tak dari persaingan, dan musim-musim balap selanjutnya tidak ada lagi motor 2 tak yang digunakan.
Pada tahun 2007, FIM akan memberlakukan peraturan baru bahwa motor-motor MotoGP akan dibatasi menjadi 4 tak 800cc. Alasan yang dikemukakan dari pengurangan kapasitas silinder mesin ini adalah untuk meningkatkan keamanan pembalap, mengingat tenaga dan kecepatan puncak yang dihasilkan mesin-mesin MotoGP telah meningkat secara drastis sejak 2002. Rekor kecepatan MotoGP saat ini adalah 347,4 km/jam yang dicetak oleh Loris Capirossi dengan motor Ducati di sirkuit Catalunya, Barcelona pada tahun 2004. Sebagai perbandingan rekor kecepatan F1 saat ini adalah 369,9 km/jam yang dicetak oleh Antonio Pizonia dengan mobil BMW, di sirkuit Monza di tahun 2004.
Keputusan pilihan untuk membatasi kapasitas mesin menjadi 800cc (daripada dengan metode pembatasan tenaga lain, seperti pengurangan jumlah gir transmisi yang diizinkan) menurut para pengamat MotoGP sangat menguntungkan Honda. Honda menggunakan mesin lima silinder, dan hanya perlu mengurangi satu silinder untuk membenahi mesin mereka agar sesuai regulasi yang baru, sementara pabrikan lainnya harus mendesain ulang seluruh mesin mereka. Pembatasan menjadi 800cc juga menimbulkan kontroversi bahwa sepertinya saat ini motor yang digunakan dalam kejuaraan Superbike 1000cc menjadi yang tercepat dalam balapan motor sirkuit di seluruh dunia.
Mesin yang digunakan dalam kelas 125cc dibatasi sebanyak satu silinder dan dengan berat minimal 80 kilogram, sementara untuk kelas 250cc dibatasi sebanyak dua silinder dengan berat minimal 100 kilogram.
Motor-motor untuk kelas MotoGP dibolehkan menggunakan mesin dengan jumlah silinder antara tiga sampai enam silinder, dan terdapat variasi dalam pembatasan berat tergantung jumlah silinder yang digunakan. Ini disebabkan sebuah mesin dengan silinder yang lebih banyak, tenaga yang dihasilkan juga lebih besar, dan batasan berat meningkat. Pada tahun 2006 mesin-mesin yang digunakan di MotoGP adalah mesin empat dan lima silinder. Honda menggunakan lima silinder, sementara Yamaha, Ducati, Kawasaki, dan Suzuki menggunakan empat silinder.
Motor-motor yang digunakan dalam Grandprix motor dibuat tidak hanya untuk balapan saja, tetapi juga sebagai ajang unjuk kekuatan dan kemajuan teknologi antar pabrikan. Sebagai hasilnya seluruh mesin-mesin MotoGP dibuat dengan menggunakan material yang sangat mahal dan ringan seperti titanium, dan carbon-fiber-reinforced plastic. Motor-motor tersebut juga menggunakan teknologi yang tidak tersedia untuk konsumsi umum, misalnya adalah perangkat elektronik yang canggih termasuk telemetri, engine management systems, kontrol traksi, rem cakram karbon, dan teknologi mesin modern yang diadopsi dari teknologi mesin mobil F1.
Jika motor-motor yang dipakai di kelas MotoGP hanya dilombakan di tingkat kejuaraan dunia, motor-motor yang digunakan di kelas 125cc dan 250cc relatif lebih terjangkau. Harga sebuah motor 125cc kurang lebih sama dengan sebuah mobil. Motor-motor ini sering digunakan dalam kejuaraan balap motor nasional di seluruh dunia.
Satu dari beberapa tantangan utama yang dihadapi para pembalap MotoGP dan Insinyur motor MotoGP adalah bagaimana untuk menyalurkan tenaga mesin yang luar biasa – lebih dari 240 dk (179 kW), melalui titik kontak dua buah ban dan permukaan aspal sirkuit dengan lebar hanya sekitar lengan manusia. Sebagai perbandingan mobil F1 menghasilkan lebih dari 950 dk (700 kW) tetapi dengan empat buah ban, sehingga memiliki titik kontak permukaan dengan aspal sepuluh kali lebih lebar dari motor MotoGP.

[sunting] Spesifikasi mesin

  • Konfigurasi: 4-silinder v (Kelas MotoGP), 2-silinder (kelas 250 cc dan 125 cc).
  • Kapasitas: 800 cc (Kelas MotoGP), 250 cc (kelas 250 cc), 125 cc (kelas 125 cc).
  • Katup: 16-katup (MotoGP), 8-katup (250 cc, 125 cc).
  • Kerja katup: DOHC, 4-katup per silinder (MotoGP), 2-katup per silinder (250 cc, 125 cc).
  • Bahan bakar: Tanpa timbal (tidak ada bahan bakar kontrol), 100 oktan.
  • Pasokan bahan bakar: Injeksi bahan bakar.
  • Aspirasi: Aspirasi normal.
  • Kekuatan: Kira - kira 250 atau 225 dk.
  • Pelumasan: Basah.
  • Maksimum/minimum putaran mesin: 17500 - 18000 Rotasi per menit.
  • Pendingin: Pompa air tunggal.

[sunting] Perubahan regulasi terbaru

Pada tahun 2005, sebuah peraturan baru untuk MotoGP telah diberlakukan yaitu flag-to-flag. Sebelumnya, jika sebuah balapan dimulai dengan start dalam kondisi sirkuit kering dan hujan turun, pembalap terdepan dapat mengangkat tangan untuk menghentikan lomba, demikian juga dengan para ofisial mengibarkan bendera merah untuk menghentikan balapan, kemudian balapan dimulai lagi dengan menggunakan ban basah. Sekarang jika hujan turun saat balapan tidak ada lagi bendera merah, para pembalap langsung menuju pit untuk mengganti ban sesuai kebijakan tim.
Pada tahun 2007, kelas MotoGP diturunkan kapasitas mesinnya, menjadi 800cc dan saat ini masih dilakukan uji coba oleh seluruh tim di MotoGP.

[sunting] Pranala luar

Sabtu, 20 Februari 2010

Sports - MotoGP

Edwards Percepat Adaptasi Spies

Selasa, 16 Februari 2010 - 11:20 wib
Hendra Mujiraharja - Okezone

Foto: Getty Images
MIMOSAS – Ben Spies mengaku menjadi rekan setim Colin Edwards, membuatnya semakin cepat beradaptasi di MotoGP 2010. Spies dan Edwards secara konsisten membahas mengenai racikan motor selama dua hari melakukan sesi ujicoba di Sirkuit Sepang, Malaysia. Edwards juga memberikan sedikit saran kepada Spies untuk mempelajari salah satu sirkuit ajang MotoGP 2010 itu. Berbeda dengan tim Fiat Yamaha, pembalap veteran asal Amerika Serikat itu juga dengan tangan terbuka berbagi data dengan Spies, guna membantu juara World Superbike (WSBK) itu bisa cepat beradaptasi dengan mesin YZR-M1. Tak heran Spies bisa langsung unjuk gigi dalam ujicoba di Sepang. The Elbows (julukan Spies) berhasil menempati posisi ketujuh dan hanya kalah dua peringkat dari rekan setimnya di Monster Yamaha Tech 3 itu. “Edwards memang luar biasa. Saya sudah berbicara dengannya mengenai banyak hal dan dia tidak keberatan untuk membantu saya,” papar Spies dilansir MCN, Selasa (16/2/2010). “Saya sangat senang dengan hal itu dan menyenangkan sekali bisa menjadi rekan setimnya. Saya memiliki beberapa pertanyaan mengenai Stoner dan Edwards membantu saya menjelaskannya,” tandas pembalap 25 tahun itu. (hmr)

Spies: Adaptasi Ban Penting

Rabu, 9 Desember 2009 - 11:13 wib
Hendra Mujiraharja - Okezone
Foto: Spies saat balapan di Valencia/Daylife
MIMOSAS - Ben Spies langsung menargetkan enam besar pada balapan MotoGP tahun depan. Prestasi itu bisa didapat, bila pembalap anyar Monster Yamaha Tech 3 itu dapat beradapatasi dengan ban Bridgestone secara cepat. Seperti diketahui, Spies sudah memperlihatkan balapan sangat impresif pada balapan perdananya di Valencia bulan lalu. Juara World Superbike itu berhasil finish di posisi ketujuh. Namun, Spies langsung mendapatkan tantangan berat untuk balapan MotoGP 2009/2010 mendatang. The Texas Rider itu harus langsung bisa beradaptasi dengan ban Bridgestone, bila ingin meraih sukses. "Saya hanya perlu beberapa lap lagi untuk beradaptasi dengan ban baru. Saya mulai nyaman dengan tekanan ban saat balapan di Valencia lalu," jelas Spies mengenai adaptasi ban. "Adaptasi membutuhkan waktu dan setiap kali saya menjajal setingan baru pada motor, kecepatan memang motor semakin cepat, namun saya belum puas," tegas pembalap asal Amerika itu. "Mendapatkan tekanan ban yang tepat menjadi kunci sukses balapan musim ini. Saya hanya perlu mempercayai kemampuan ban ini," tandas pembalap 25 tahun itu dikutip MCN, Rabu (9/12/2009).  (hmr)

Colin Edwards, Calon Penguji Tech 3?

Selasa, 8 Desember 2009 - 17:22 wib  
Devy Lubis - Okezone
Courtesy: crash.net
BORMES LES MIMOSAS - Herve Poncharal berniat mengamankan Colin Edwards bersama Tech 3 Yamaha. Bos tim ini ingin Edwards bertahan kendati karier balap MotoGP-nya telah selesai. Edwards bergabung dengan skuad satelit garapan Poncharal akhir 2007 silam. Sejak itu, dirinya menjadi bagian keluarga besar Tech 3. Pada 2008, pembalap Texas itu mengakhiri musim di peringkat enam klasemen pembalap. Dia pun membuktikan betapa tidak berartinya usia bila dirinya sudah menginjak gas. Edwards, yang sepanjang kariernya dikenal piawai menggilas trek bersama Michelin, ternyata sanggup beradaptasi dengan komposisi ban baru Bridgestone. Tak heran, rider 35 tahun itu membuntuti big four MotoGP dengan finish kelima musim 2009. Prestasi dan personalitas Edwards menarik perhatian si bos, Poncharal. Tak heran, bila dia secara gamblang mengaku berharap peraih dua kali gelar juara Superbike itu akan tetap tinggal meski kariernya berakhir, satu hari nanti. Apakah ini berarti, Tech 3 membuka peluang Edwards menjadi pembalap penguji? "Saya sangat senang, Colin tetap bersama kami hingga setahun mendatang, menjadi bagian dari keluarga besar Tech 3. Semoga untuk selamanya," kata Poncharal kepada Crash.net, Selasa (8/12/2009). Diketahui, Edwards akan bersanding dengan debutan Ben Spies mengawal Tech 3 pada perebutan gelar juara dunia MotoGP 2010. (dnl)

Colin Edwards, Calon Penguji Tech 3?

Selasa, 8 Desember 2009 - 17:22 wib
text TEXT SIZE :  
Share
Devy Lubis - Okezone
Courtesy: crash.net
BORMES LES MIMOSAS - Herve Poncharal berniat mengamankan Colin Edwards bersama Tech 3 Yamaha. Bos tim ini ingin Edwards bertahan kendati karier balap MotoGP-nya telah selesai. Edwards bergabung dengan skuad satelit garapan Poncharal akhir 2007 silam. Sejak itu, dirinya menjadi bagian keluarga besar Tech 3. Pada 2008, pembalap Texas itu mengakhiri musim di peringkat enam klasemen pembalap. Dia pun membuktikan betapa tidak berartinya usia bila dirinya sudah menginjak gas. Edwards, yang sepanjang kariernya dikenal piawai menggilas trek bersama Michelin, ternyata sanggup beradaptasi dengan komposisi ban baru Bridgestone. Tak heran, rider 35 tahun itu membuntuti big four MotoGP dengan finish kelima musim 2009. Prestasi dan personalitas Edwards menarik perhatian si bos, Poncharal. Tak heran, bila dia secara gamblang mengaku berharap peraih dua kali gelar juara Superbike itu akan tetap tinggal meski kariernya berakhir, satu hari nanti. Apakah ini berarti, Tech 3 membuka peluang Edwards menjadi pembalap penguji? "Saya sangat senang, Colin tetap bersama kami hingga setahun mendatang, menjadi bagian dari keluarga besar Tech 3. Semoga untuk selamanya," kata Poncharal kepada Crash.net, Selasa (8/12/2009). Diketahui, Edwards akan bersanding dengan debutan Ben Spies mengawal Tech 3 pada perebutan gelar juara dunia MotoGP 2010. (dnl)
Bagi Anda pengguna ponsel, nikmati berita terikini lewat http://m.okezone.com
Dapatkan okezone launcher untuk BlackBerry http://bb.okezone.com 

Spies Tambah Motivasi Edwards

Senin, 15 Februari 2010 - 13:25 wib
Hendra Mujiraharja - Okezone
Foto: Reuters
MIMOSAS – Colin Edwards semakin tertantang menatap MotoGP 2010. Kehadiran Ben Spies di Monster Yamaha Tech 3 yang telah membakar semangat Edwards. Penampilan Edwards musim lalu tidak terlalu mengecewakan. Pembalap yang sudah delapan musim di MotoGP itu, berhasil mengungguli rekan senegara Nicky Hayden guna merebut posisi kelima klasemen pembalap. Tapi, persaingan untuk menjadi pembalap terbaik Amerika Serikat di MotoGP 2010 semakin berat. Pasalnya, rider kelahiran Paman Sam semakin bertambah berkat kehadiran Spies yang menggantikan James Toseland. Edwards menilai kedatangan Spies ke MotoGP menambah semangat dirinya. “Hal ini sudah terjadi dalam beberapa tahun terakhir, kehadiran rekan setim menambah semangat saya dalam membalap,” ujar Edwards. “Ini adalah persaingan yang sehat. Targetnya adalah menjadi pembalap nomor satu Texas, tapi saya yakin Spies memiliki ambisi yang sama,” tegas pembalap 35 tahun itu dilansir MCN, Senin (15/2/2010). “Kendati kami berdua bersaing menjadi terbaik, namun kami tetap akan saling membantu saat kompetisi dimulai,” pungkas pembalap yang mengakhiri sesi ujicoba di Sirkuit Sepang dengan menempati posisi kelima. (hmr)

Lorenzo Juga Mungkin Absen di Qatar

Rabu, 17 Februari 2010 - 13:55 wib

Hendra Mujiraharja - Okezone
BARCELONA – Jorge Lorenzo sudah melakukan operasi cedera tangan. Namun, keikutsertaan jagoan Fiat Yamaha pada sesi ujicoba Qatar diragukan. Benarkah? Dilaporkan situs MotoGP.com, Rabu (17/2/2010), Lorenzo terjatuh dalam kecepatan sekira 30 km/jam ketika mengendarai sebuah motorcross, dalam persiapan menjelang pra-musim di sebuah sirkuit di dekat Barcelona, Spanyol. Menyusul insiden itu, Lorenzo kembali mengunjungi Rumah Sakit General de Catalunya, Barcelona. Pembalap asal Spanyol itu bertemu dengan Doctor Augusto Jose Casanovas, spesialis yang melakukan operasi tangannya. Setelah dilakukan pengecekan, perkembangan penyembuhan Lorenzo menemui peningkatan. Kendati demikian, pembalap 22 tahun itu diragukan mengikuti ujicoba terakhir MotoGP yang berlangsung 18-19 Maret mendatang. “Saat ini ada serius keraguan apakah Lorenzo bisa cukup fit untuk mengikuti ujicoba Qatar. Kami harus menunggu dan melihat penyembuhan setelah mengangkat lempengan titanium, Jumat atau Senin mendatang,” jelas humas Lorenzo, Hector Martin. Praktis, ini akan menjadi kedua kalinya Lorenzo batal melakukan pemanasan. Sebelum ini, runner-up musim lalu itu memutuskan tidak berujicoba di Sirkuit Sepang, yang berlangsung, pekan ini. (hmr)
 
Jadwal motogp 2010
1. April 09-11 Qatar* Losail.
2. April 23-25 Jepang Motegi.
3. April 30-May 02 Spanyol Jerez.
4. Mei 21-23 Prancis Le Mans.
5. Juni 04-06 Italia Mugello.
6. Juni 18-20 Inggris Silverstone.
7. Juni 24-26 Belanda** Assen.
8. Juli 02-04 Catalunya Catalunya.
9. Juli 16-18 Jerman Sachsenring.
10. Juli 23-25 AS*** Laguna Seca.
11. Agustus 13-15 Rep Ceska Brno.
12. Agustus 27-29 Indianapolis Indianapolis.
13. September 03-05 San Marino Misano.
14. September 17-19 Hongaria Balatonring.
15. Oktober 08-10 Malaysia Sepang.
16. Oktober 15-17Australia Phillip Island.
17. Oktober 29-31 Portugal Estoril.
18. November 05-07 Valencia Ricardo Tormo Valencia.
Keterangan :
* : Balapan Malam
** : Balapan Sabtu
*** : Hanya seri MotoGP
Sumber : www.motogp.com